berkata tak sepatah, pun tak melangkah
mengiring sesak tak bertuan
hening bergeming
menanti pagi yang tak kunjung kembali.
catatan acak
sekumpulan catatan acak dari momen-momen dan situasi yang juga acak. semoga berkenan :)
Friday, September 26, 2014
Sunday, May 5, 2013
[02-040313]
kau mengendap di balik lipatan-lipatan waktu, menjelma malu.
tetapi aku yang mencarimu, apa yang aku tahu?
kenangan tentangmu semakin redup,
berat dan lindap.
dan sungguh,
padamu tak berani lagi sepatah pun kuucap.
tetapi aku yang mencarimu, apa yang aku tahu?
kenangan tentangmu semakin redup,
berat dan lindap.
dan sungguh,
padamu tak berani lagi sepatah pun kuucap.
[090113]
Dan di antara segala rindu, cuma kamu yang membatu.
Lebih dari sekadar rayu, kata-kata yang membeku.
Selintas tercekat, selamanya terikat.
Lebih dari sekadar rayu, kata-kata yang membeku.
Selintas tercekat, selamanya terikat.
[20122012]
pada suatu senja, aku menitipkan kata-kataku pada langit yang semerbak wangi hujan;
bersiap menjadi genah di pelukmu.
merekah merengkuh derai,
membelai kala peluh beranjak usai.
berpaut mengikat sauh,
dan (akhirnya)
tak perlu lagi
rapuh.
bersiap menjadi genah di pelukmu.
merekah merengkuh derai,
membelai kala peluh beranjak usai.
berpaut mengikat sauh,
dan (akhirnya)
tak perlu lagi
rapuh.
Thursday, October 11, 2012
[230912]
kemarin aku meminjam genggam untuk menemani,
saat berpisah di ufuk malam.
akan kukembalikan,
segera setelah hujan datang,
memudarkan warnamu.
saat berpisah di ufuk malam.
akan kukembalikan,
segera setelah hujan datang,
memudarkan warnamu.
[170912]
aku bukan hembus angin yang menari di tengah hujan,
bersiul mesra.
atau genang air yang berpendar memantul cahaya,
melipur rasa.
aku sepotong rindu yang menetes perlahan di balik jendela
sendiri dan akhirnya resap
tenggelam pada sunyi.
bersiul mesra.
atau genang air yang berpendar memantul cahaya,
melipur rasa.
aku sepotong rindu yang menetes perlahan di balik jendela
sendiri dan akhirnya resap
tenggelam pada sunyi.
Monday, September 10, 2012
[050912]
rindu itu pencuri,
diam-diam menyelinap dan mengambil nafasmu,
yang tersedak oleh bulir-bulir waktu.
hingga kau hanya bisa perlahan mencoba,
menghela udara,
menyimpan kembali rapi,
kenang yang mendadak membludak.
diam-diam menyelinap dan mengambil nafasmu,
yang tersedak oleh bulir-bulir waktu.
hingga kau hanya bisa perlahan mencoba,
menghela udara,
menyimpan kembali rapi,
kenang yang mendadak membludak.
Subscribe to:
Posts (Atom)