Thursday, November 24, 2011

[221111]

aku menunggumu hadir dalam kosong
seperti sunyi antara dua gemuruh
yang mengawal deru hujan
pada hari yang terkekang.

Tuesday, November 15, 2011

[accept]

and beneath the fading sun
we face the sky
embracing the cool, comforting darkness
that is to come.

Monday, November 14, 2011

[depressive]

terik ini menggeliat
di hari yang sepi
menuju lapang tak bertuan

dan lelah berkeliaran
dengan matanya yang jalang
mencuri harap-harap
yang malu pada hari.



(151111, taxi ride to work.)

Sunday, November 13, 2011

[movie]

(scene: action!)

maaf, aku sedang menunggu sepotong matahari yang mencariku
maka berhentilah menciumku,
karena aku tak mau namamu yang kudesah
saat ia menemukanku.

(cut! dan filmnya habis.)




(may 2006)
...life is like a movie sometimes, isn't it?

[longing]

aku tak pernah tahu
kata apa yang pantas kuucap kepadamu
hanya mengalir seperti setetes hujan
yang leleh di halaman depan
melalui cabang dan tangkai dedaunan.

dan senyummu tempat aku melipur
segala lara yang terberi ataupun kuambil
sendiri
seperti kembang matahari di sudut padang
mengayun pada langit
mengangguki sejengkal surga yang hadir
di antara tatap kita.

[escape]

mari sejenak sembunyi
mengelabui waktu
dan di sela-sela kata
aku terdiam menghindari cahaya.

[wishful thinking]

aku ingin tersesat dalam cerita
dan berkubang di beningnya kisahmu
bersama tetes yang mengembun
pada pagi merona semu.

dengan jemari hangat tergenggam di
tanganmu
dan jatuh
jatuh
jatuh
dalam dekap yang tak berakhir
meski selamanya rapuh.

Friday, November 11, 2011

[hangat]

apa ada hujan semerdu tangis malam ini?
selepas senja, sampai rintik berlabuh di pelupuk mata kita.
berselimutkan rinduku, terbungkus semua rasa dalam tiap tetes gelap yang menggayuti dedaunan
kuyup, namun hangat kita bertaut
dan aku pun lelap dalam dekap kata-katamu.




(march 2007)

Thursday, November 10, 2011

[in time of daffodils]

(by E.E. Cummings)


in time of daffodils (who know the goal of living is to grow)
forgetting why, remember how

in time of lilacs who proclaim,
the aim of waking is to dream,
remember so (forgetting seem)

in time of roses (who amaze our now and here with paradise)
forgetting if, remember yes

in time of all sweet things
beyond whatever mind may comprehend
remember seek (forgetting find)

and in a mystery to be
(when time from time shall set us free)
forgetting me, remember me.

Wednesday, November 9, 2011

[goodbye]

(taken from "Simple Passion" by Suzana Murni)

You can't even calculate
the distance between
reality and dream

So stop the b.s.
I should be moving on

And after I'm gone
please learn the calculation
start from there
-from where you're standing-
to the front door 



[selamat tinggal]

kau bahkan tak mampu menghitung
jarak antara
nyata dan mimpi

maka hentikan bualanmu
aku seharusnya beranjak

dan setelah aku pergi
belajarlah menghitung
mulai dari sana
-dari tempat kau berdiri-
ke pintu depan





thanks to the person who lent me the book. I'll be first in line to buy it, should it ever be printed again *hint* :)

Tuesday, November 8, 2011

[matahari]

dan cahaya meruap lewat ujung-ujung rambutmu
seperti matahari.

mencuri kata-kata dari mulutku,
seribu huruf tentangmu
kembang-kembang tidur yang berserakan
di sudut-sudut benakku.

lalu bersama langit yang menangisi hari
membawanya pergi.

dan cahaya masih meruap
lewat ujung-ujung rambutmu

seperti matahari.



(august 2007) 

memories of the old sun, brought by an unexpected encounter with a bright star in someone else's sky.

[another goodbye]


maka cuma beberapa kuntum rasa yang tersisa
kusimpan
di antara kenang yang tak boleh digenggam
dan tersembunyi.

lalu melangkah pergi
walau tahu mataku mengikuti
sampai punggungmu menghilang di belokan jalan.

Wednesday, November 2, 2011

[remuk]

(I)
ada yang remuk, jauh di dalam
kala matamu kehilangan cahaya,
meredup bersama malam,
mencuri senyuman.

dan aku cuma bisa diam
merindukanmu,

selalu.



(II)
ada yang remuk, jauh di dalam
kala tiraimu terikat mati sampai pagi
tapi cinta memang cuma di buku cerita,
terbersit disudut-sudut pikiran para pemimpi
membodohi mereka yang lugu hati.

tapi aku tak lugu lagi.

aku sepotong ragu yang sudah tahu,

tak ada cinta yang bisa

jadi penyelamatmu.


(march 4-5, 2008)

[maaf]

sepertinya aku ingin menangis saja.

menghapus tiap kata yang pernah terucap,
yang pernah tercekat.

dan suaramu menggelap,
berat seperti malam.

sepertinya aku memang harus menangis saja.


(110308. to msa)

[detik]

ada detik yang hilang dalam waktu
saat tatap kita bertaut tanpa ucap.
lalu,
di sudut hati sebelah mana
bisa kusimpan namamu?