Monday, October 31, 2011

[301011]

aku setetes hujan di langit malam;
mengalir dalam gelap, merangkai haru.
dan larut bersamamu, menjadi sungai,
perlahan hanyut dalam hangatmu yang terdiam.

Monday, October 17, 2011

[malam]

ada sepotong malam yang hanya buatmu.
tersembunyi, di balik cahaya tak henti;
meranggas sudut-sudut mimpi yang tak kupunya lagi.

karena kau yang kini jadi empunya.

dan aku cuma bisa terpaku pada matamu.

Sunday, October 9, 2011

[011011]

seiris rasa meruap mendadak.

tak seperti bahagia,
senyum tersirap dan urung mengembang
tak pula serupa haru,
hanya kenang akan masa yang usang dan lalu

maka mungkin memang hanya itu,
dan ini cuma usik atas kebas yang nyaman.



(for A: please be happy, wherever you are.)

[hujan di dadaku]

ada hujan di dadaku;
rintik demi rintik yang runtuh satu-satu,
membawa rindu.

ada hujan di dadaku;
titik demi titik tajam yang pilu,
seperti kenangmu.

ada hujan di dadaku;
serupa kata yang tak terucap namun terdengar,
rasa yang tak teraba namun ada.

ada hujan di dadaku;

hujan itu namamu.



(210811; 21:58)

[yogyakarta - jakarta, oktober 2011]

roda bergulir menyusur besi mengikat mimpi
irama tak melambat tak cepat
dan kau hanya hadir dalam selintas kenang
akan rencana yang terhenti;
luluh oleh malam dan deru menjemput fajar.

(KA Gajayana, 081011)

[090811]

ceritakan padaku tentang lembah-lembah sunyi yang kaujejaki;
kan kucari diriku di dalam-dalam bening matamu.

nyanyikan senandungmu yang tak berlagu tentang kata dan rasa;
kan kusesap senyummu di sela-sela bibirku.

tak nyana aku temukan sejiwa yang bergaung bersama
dalam jemari yang terikat mati.

tapi aku tak peduli.

ajari aku,
tenggelamkan aku dalam hangat yang tak bertuan di dekapmu.